Sistem Informasi Akuntansi,
Data Interchange terkait UU ITE no 11 dan PP
no 82 Tahun 2012
Pendahuluan:
Seiring dengan
perkembangan teknologi yang berkembang pesat, mampu memberikan pengaruh besar
di begitu banyak aspek kehidupan, baik itu disekitar tempat tinggal, perguruan
tinggi, dunia bisnis, tempat kerja, dan lain-lain. Kemajuan teknologi sendiri
didalamnya mengandung beragam kemudahan yang ditawarkan, dan apabila hal ini
dapat dimanfaatkan dengan baik maka otomatis akan dapat meningkatkan kinerja
bagi penggunanya. Ada empat macam teknologi yang perkembangannya relatif
menonjol saat ini, yaitu: teknologi informasi, teknologi pemanufakturan,
teknologi transportasi dan teknologi komunikasi. Diantara berbagai jenis teknologi yang berkembang
pesat, teknologi informasi mempunyai dampak yang paling dominan terhadap
perubahan lingkungan bisnis maupun di kehidupan sehari-hari. Istilah teknologi
informasi yang sekarang lazim digunakan banyak orang, sebenarnya merupakan
perpaduan antara teknologi komputer, komunikasi dan otomasi kantor yang telah
bercampur menjadi satu sehingga sulit untuk memisahkannya. Salah satunya Sistem
Informasi Akuntansi (SIA). Makalah ini akan membahas tentang system informasi
akuntansi beserta dengan organisasi bisnisnya.
Pembahasan:
Akuntansi
merupakan bahasa bisnis. Sebagai bahasa bisnis akuntansi menyediakan cara untuk
menyajikan dan meringkas kejadian-kejadian bisnis dalam bentuk informasi
keuangan kepada pemakainya. Informasi akuntansi merupakan bagian terpenting
dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi yang
dihasilkan oleh suatu sistem dibedakan menjadi dua, yaitu informasi akuntansi
keuangan dan informasi akuntansi manajemen. Pemakai informasi akuntansi pun
terdiri dari dua kelompok, yaitu pemakai eksternal dan pemakai internal. Yang
dimaksud dengan pemakai ekseternal mencakup pemegang saham, investor, kreditor,
pemerintah, pelanggan, pemasok, pesaing, serikat kerja dan masyarakat.
Sedangkan pemakai internal adalah pihak manajer dari berbagai tingkatan dalam
organisasi bersangkutan. Sistem Informasi Akuntansi(SIA) dapat didefinisikan
sebagai sebuah sistem informasi yang merubah data transaksi bisnis menjadi
informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Adapun tujuan
Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut:
1. mendukung
operasi-operasi sehari-hari
2. mendukung
pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi
kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban Akuntansi dan Teknologi
Informasi
Fungsi Sistem Informasi. Dimana
fungsi ini bertanggung jawab atas pemrosesan data. Fungsi sistem informasi dalam
organisasi telah mengalami evolusi, dimana dulunya informasi ini diawali dengan
struktur organisasi yang sederhana,yang hanya melibatkan beberapa orang.
Sekarang fungsi ini telah berkembang menjadi struktur yang kompleks melibatkan
banyak spesialis :
1.Lokasi organisasi, pentingnya
posisi fungsi sistem informasi dalam organisasi tergantung pada pentingnya
aplikasi computer dalam suatu organisasi.Jika aplikasi kcomputer yang
diterapkan lintas fungsi dan anggaran sistem computer semakin meningkat, maka
peran fungsi sistem informasi dalam organisasi juga akan cenderung meningkat.
2.Spesialisasi fungsional, struktur departemen sistem
informasi yang paling lazim adalah fungsi, yaitu pemberian wewenang dan
tanggung jawab berdasarkan area keahlian teknis setiap staf
3. Fungsi Analisis bertugas
mengidentifikasi masalah dan proyek untuk mendesain sistem yang dapat menyelesaikan
masalah tersebut. ยง
4. Fungsi Pemrograman bertanggung
jawab untuk mendesain, membuat kode, menguji, dan men-debug program
computer yang diperlukan untuk
mengimplementasikan sistem yang telah dirancang.
5.Fungsi Operasi bertanggung
jawab menyiapkan data, mengoperasikan peralatan, dan memelihara sistem.
6.Fungsi technical support
bertanggung jawab atas sistem operasi, perangkat lunak, desain, pengelolaan
data, dan teknologi komunikasi.
7. Fungsi user support bertugas
melayani pengguna, serupa dengan fungsi teknikal yang bertugas melayani
personel di departemen sistem informasi.
Komputer Pengguna Akhir Komputasi pengguna akhir (EUC) adalah penggunaan
komputer pada pengguna akhir. Pengguna akhir menjalankan sendiri aktivitas
pemrosesan informasi dengan perangkat keras, perangkat lunak,dan sumber daya
professional yang disediakan oleh organisasi. Dengan menggunakan komputer personal
yang tersambung ke jaringan dan query
pengguna membuat dan mengirimkan permintaan ke perangkat lunak pengendali
akses database. Pekerjaan tersebut kemudian diproses oleh prosesor bahasa query
dan berikutnya laporan yang diminta dikirim ke pengguna. Komputer personal
memungkinkan pengguna memiliki kemampuan untuk memproses data sendiri.
Teknologi
Respons Cepat, sistem respon-cepat esensial demi terwujudnya total quality
performance (TQP) dalam bisnis. TQP merupakan satu filosofi bahwa setiap orang
harus melakukan hal yang benar dengan cara yang benar sejak pertama kali. TQP
menekankan pada kepuasan pelanggan sampai pada titik obsesi pelanggan. TQP
merupakan satu strategi untuk bertahan dalam lingkungan persaingan dunia bisnis
yang tinggi :
1.Just In Time (JIT), sistem
penjualan eceran respon cepat pada dasarnya serupa dengan sistem persediaan just
in time yang diterapkan dalam sistem persediaan pemanufakturan. Dalam
lingkungan yang tidak JIT aktivitas proses bersifat sporadic. Sekelompok produk
yang serupa diproses secara periodic untuk memnuhi kebutuhan saat ini dan
kebutuhan yang akan datang. Lingkungan JIT merupakan lingkungan yang continue,
berbeda dengan lingkungan yang prosesnya batch. Lingkungan JIT menghendaki
operasi proses yang continue dengan tujuan meminimalkan atau mengeliminasi persediaan.
2.Web Commerce ,manfaatnya bagi konsumen yaitu;
(1) Tidak ada antrian untuk
mengetahui informasi produk.
(2) Jika konsumen memiliki
pertanyaan yang membingungkan terkait dengan produk,maka melalui perangkat
lunak berbasis Web,pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat.
(3)Transaksi berbasis Web
dienkripsi sehingga meningkatkan keamanan transaksi leat Web. Manfaat bagi
pedagang :
(1)Penghematan biaya dengan adanya pemesanan yang otomatis.
(2) Pengkodean data transaksi secara elektronik dan otomatis.
(3) Biaya overhead murah.
(4) Informasi mengenai produk perusahaan tersedia secara luas.
(5) Kemampuan untuk secara cepat memperbarui(update)dan menyebarkan
informasi mengenai produk baru maupun harga baru.
1.Electronic data Interchange,
merupakan tukar-menukar dokumen bisnis dari computer langsung ke computer
melalui jaringan komunikasi. Standar EDI publuk, khususnya ANSI X.12 memiliki
dampak besar terhadap perkembangan sistem respon cepat.
2. Extensile Bussines Reporting
language, adalah bahasa yang menfasilitasi pertukaran berbagai jenis dokumen
bosnis dan laporan keuangan lewat internet. Tuntutan pelaporan keuangan oleh
Securities and Exchange Communision (SEC) merupakan contoh penerapan XBRL. SEC
mengizinkan perusahaan untuk mengirimkan laporan keuangan secara elektronok
dalam format XBRL.
3.Pemanufakturan
Terintegrasi-Komputer.merupakan satu pendekatan penggunaan teknologi ingormasi
dalam perusahaan pemanufakturan terintegrasi. CIM mengurangi biaya informasi
dan dengan EDI membuat produsen, pemasok, dan pelanggan menjadi lebih dekat
satu sama lain. Otomatisasi data sumber dari aktivitas produk merupakan hal
penting dalam CIM karena itu bar code yang dapat dibaca oleh mesin dan
teknologi scanner merupakan komponen sistem yang penting.
4.Sistem Pembayaran Electronik,
merupakan sistem pembayaran elektronik. Sistem EFT memungkinkan terjadinya perpindahan
dana antar-organisasi secara elektronik atas dasat instruksi pelanggan.Bang
dapat terkait dengan aplikasi EDI perusahaan.
Akuntan
dan Pengembangan Sistem Istilah sistem Informasi Akuntansi melibatkan aktivitas
pengembangan sistem.
Auditor eksternal maupun Internal
berhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada saat mereka mengevaluasi pengendalian
sistem informasi sebagai bagian dari penugasan audit suatu perusahaan. Karakteristik Pengembangan
Sistem,dimana memiliki tujuan
umum analisis sistem secara ringkas yaitu:
1.Untuk meningkatkan kualitas
informasi.
2.Untuk meningkatkan pengendalian
internal.
3.Untuk meminimalkan biaya,jika
memungkinkan.
Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur
untuk mengadministrasi proyek sistem. Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu
terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur. Pendekatan ini
merupakan suatu proses yang terdiri dari enam tahap yaitu :
1.Menatapkan tujuan system.
2.Menyusun berbagai alternative
solusi.
3.Meanalisis system.
4.Desain system.
5.Implentasi system.
6.Evaluasi system.
Cetak
Biru Proses Bisnis, dengan menggunakan cetak biru proses bisnis, perusahaan
menggunakan cetak biru standar industry atau yang berlaku umum dan bukanya
mendesain sendiri sistem perusahaannya. Banyak perusahaan memilih cetak biru
karena lebih efektif dan efisien daripada mendesain sendiri sistem mulai dari
nol. Perusahaan yang menjadi printis pendekatan cetak biru adalah SAP. Dimana
mengembangkan basis pengetahuan mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang
dapat dengan mudah diadaptasi dengan kebutuhan konsumen. Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan
Sistem, dimana menejemen, pengguna, dan personel sistem terlibat dalam
perancangan dan operasi suatu sistem informasi. Masalah pengelolaan proyek
pengembangan sistem, masalah organisasi, dan masalah teknis biasanya terjadi
dalam implementasi sistem. Sistem informasi yang menyebabkan perubahan relasi
kerja antar personel, mengubah deskripsi pekerjaan personel dan bahkan
perubahaan struktur organisasi secara formal. Kerjasama pengguna yang
diperlukan demi keberhasilan operasi sistem harus dipastikan sejak perancangan
sistem. Hampir semua aplikasi akuntansi merupakan kegiatan rutin organisasi.
Filosofi perancangan berorientasi pengguna mengindikasikan pentingnya sikap dan
pendekatan pengembangan sistem yang secara sadar mempertimbangkan seluruh
konteks organisasi. Pengguna perlu dilibatkan dalam perancangan aplikasi.
Output perlu dirancang dengan fokus pada kebutuhan pengambilan keputusan.
Pengguna harus dapat
memenuhi tujuan dan karakter
setiap output supaya output tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Informasi Dan Keputusan Dimana suatu organisasi merupakan sekumpulan unit
pengambilan keputusan untuk mengejar suatu tujuan.
Secara
konseptual, proses pengalokasian sumber daya merupakan sarana bagi sistem
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Pengguna informasi akuntansi dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar: yaitu eksternal dimana mencakup
pemegang saham, investor, kreditor, agen,dan masyarakat luas dan sebagainya,
pengguna eksternal juga menerima dan memanfaatkan berbagai output dari sistem
informasi akuntansi. Pengguna internal terdiri dari para manager. Kebutuhan
para manager tergantung pada level mereka didalam organisasi atau pada fungsi
tertentu yang mereka jalankan. Dimana ada suatu diagram yang menekankan bahwa
ada perbedaan kebutuhan informasi dan tuntutan akan informasi pada berbagai
level menejerial dalam suatu organisasi.
Sistem Organisasi Dimana sistem
ini menyiratkan penggunaan teknologi computer dalam suatu organisasi untuk
menyediakan informasi bagi pengguna. Dimana ada beberapa tipe sistem informasi yang
memanfaatkan computer yaitu :
1.Pemprosesan data, pemprosesan
data elektronik merupakan penggunaan teknologi computer untuk menjalankan pemrosesan
data transaksi suatu organisasi.
2. SIM, menggambarkan penggunaan
komputer untuk menyediakan informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan
manejer. Subsistem SIM Fungsional banyak organisasi yang menerapkan konsep SIM
dalam area fungsional dalam organisasi. Sistem informasi pemanufakturan
merupakan SIM yang menyediakan informasi untuk digunakan oleh fungsi
produksi.Sistem informasi daya menusia adalah SIM yang menyediakan informasi
yang berguna untuk fungsi personalia atau sumber daya manusia.
3. Sistem Pendukung
Keputusan,dimana dalam sistem keputusan (DSS) data diproses kedalam format
pengambilan keputusan untuk memudahkan pengguna.DSS dirancang untuk melayani
kebutuhan informasi yang tidak rutin,spesifik,dan khusus sedangkan sistem DP
dirancang untuk melayaniu kebutuhan informasi secara umum. Sistem pakar, adalah
informasi yang berdasarkan pengetahuan mengenai area aplikasi tertentu sehingga
sistem tersebut dapat bertindak sebagai konsultan ahli bagi pengguna akhir.
Sistem
informasi eksekutif,dikaitkan dengan kebutuhan informasi strategic menejemen
puncak.Banyak informasi yang digunakan menejer puncak berasal dari sumber lain
diluar sistem informasi organisasi. EIS juga memungkinkan dan memudahkan
menejer puncak untuk mengakses informasi tertentu yang telah diolah oleh sistem
informasi organisasi. Sistem Informasi akuntansi, dimana sisten berbasis
computer yang dirancang untuk menstransformasi data akuntansi menjadi
informasi. Dimana memiliki cakupan yang lebih luas, yaitu mencakup juga siklus
pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem
informasi. Proses Bisnis Proses bisnis adalah serangkaian tugas yang paling
berhubungan yang melibatkan data, unit organisasi,dan suatu urutan waktu yang
logis. Proses bisnis ini dipacu oleh kejadian ekonomi. Ada pun sembilan
kelompok proses bisnis dasar yaitu:
1. Logistik penjualan
inboud(persediaan,pengendalian,retur ke pemasok)
2. Logistik penjualan
outband(proses order penjualan,pengiriman pesanan)
3. Operasi(mesin,perakitan dll)
4. Pemasaran(periklanan)
5. Jasa (instalasi,reparasi)
6.Prokuremen
(pembelian,pemesanan)
7.Pengembangan teknologi (sumber
daya dan pengembangan)
8.Organisasi dan menjemen sumber
daya manusia(rekrutmen,peltihan)
9.Infrastruktur perusahaan
(akuntansi.perencanaan)
Proses bisnis primer melibatkan
aktivitas yang secara langsung menambah nilai bagi produk perusahaan.Proses
bisnis pendukung melibatkan aktivitas yang tidak secara langsung menambah nilai
produk.Rantai nilai adalah suatu cara pandang aktivitas perusahaan sedemikian
rupa sehingga memudahkan menilai keunggulan kompotitif perusahaan. Siklus Pemrosesan
Transaksi Aktivitas perusahaan dalam suatu organisasi juga dapat dipandang
dengan cara yang berbeda, yaitu dengan pendekatan siklus transaksi. Siklus
secara tradisional mengelompokkan aktivitas suatu bisnis kedalam empat siklus
akuntansi bisnis :
1.Siklus pendapatan,kejadian yang
terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas
yang terkait dengan distribusi tersebut.
2.Siklus pengeluaran,kejadian
yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan
kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut.
3.Siklus produksi,kejadian yang
terkait dengan tranformasi sumber daya menjadi barang dan jasa.
4.Siklus keuangan,dimana kejadian
yang terkait dengan akuisisi dan pengolahan dana termasuk kas.
Siklus pemrosesan transaksi
terdiri dari satu atau lebih sistem aplikasi.Sistem aplikasi memproses
transaksi yang saling terkait secra logis.Pada model siklus transaksi,selain
keempat siklus tersebut ada siklus kelima ayitu siklus pelaporan keuangan
dimana siklus ini mendapatkan data akuntansi dan data operasi dari siklus yang
lain serta memproses data tersebut sedemikian rupa sehingga laporan keuangan
dapat disajikan. Proses Pengendalian
Internal,dimana mengindikasikan tindakan yang diambil dalam suatu organisasi
untuk mengatur dan mengarahkan aktivitas dalam organisasi
tersebut.Salah satu tanggung
jawab utama menejemen adalah stewardship.
Elemen Proses pengendalian Internal, dimana pengendalian ini merupakan
satu proses yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang rasional atastercapainya
tujuan yaitu :
1.Efektivitas dan efisien operasi
perusahaan.
2.Reliabilitas pelaporan
keuangan.
3.Kesesuaian organisasi dengan
aturan serta regulasi yang ada.
Pengendalian internal juga menuntut adanya
pencatatan yang memadai dalam upaya menjaga kekayaan perusahaan dan menganalisis
pelaksanaan tanggung jawab.Konsekuensinya semua catatan harus memungkinkan
adanya pengecekan antara area pertanggung jawaban.Tanggung jawab untuk satu
transaksi yang berhubungan harus dibagi-bagi.
Pemisahaan fungsi-fungsi akuntansi, dimana penting untuk memastikan
bahwa tidak ada individu atau depertemen yang mengelola catatan akuntansi yang
terkait dengan operasi aktivitas mereka. Satu pendekatan yang lumrah adalah
mendelegasikan fungsi akuntansi ke controller dan fungsi keuangan ke tangan
bendahara. Fungsi Audit Internal,
menyadari bahwa pentingnya dan kompleksnya pengendalian internal yang memadai
dalam organisasi yang besar telah menyebabkan terjadinya evolusi audit internal
sebagai alat pengendalian atas semua pengendalian internal yang ada dalam
organisasi. Audit internal bertugas memonitor dan mengevaluasi kesesuaian
dengan kebijakan dan prosedur organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar